FAJAR BAGI SI RHOMAN
Naskah Karya: Rahmad Azazi Rhomantoro
Pemain :
·
Sahabat
1 Fakhrul
·
Sahabat
2 Extas
dkk
·
Rhoman
Kinan
·
Lek
Timah Kaka Rhoman
·
Ibu Preman
·
Penjual
Kopi
Fajar
bagi si rhoman menceritakan perjalanan hidup seorang laki laki yang mencintai
seorang wanita, bernama Kinan, Kinan merupakan wanita cantik nan egois, namun
penyayang, dari situlah cinta mereka di mulai, seiring berjalannya waktu,
wanita yang dicintai itu berpindah hati kepada laki laki lain. Kinan tidak
sadar atas pengorbanan seorang laki-laki yang mencintainya dengan tulus
“Rhoman”, Rhoman lahir dengan kondisi yang sederhana, sahabat sahabat rhoman
selalu memotivasi agar rhoman menjadi lebih baik. Hingga pada saat itu tiba
kisah rhoman dimulai.
Setting
1 rumah bertuliskan mohon doa restu dan kursi di halaman depan rumah. Terlihat
roman sedang tertidur pulas di kursi depan, tidak lama kemudian, masuk sahabat
1 dan 2.
Adegan
1
Terlihat
para sahabat masuk sambil menggenggam botol minum (sedikit mabuk) sambil menari
nari di hadapan rhoman yang sedang tertidur pulas.
S1 : Bangunnnnnn.. Bangunnnn…. Bangunnnn…
R : (tdk mnggubris) Ah kalian rebut
sekali, ada apa?
S2 : Sahabat ku roman, apakah kau lupa,
hari ini, hari pernikahanmu.
R : Apaaaa. (kaget) yang benar saja…
S1 : Iya benar, bukankah harusnya sekarang
kamu sudah melakukan akad bersama Kinan.
S2 :
Benar sekali sahabat, kami pikir kami sudah terlambat, eh ternyata kamu lebih
terlambat.
R : Bagaimana mungkin kalian terlambat,
ini sudah lewat satu hari dari acara akad nikah ku.
S1-2 : WHAT!!!
R : Apa? Kenapa? Akad nikahku hari sabtu
bukan hari minggu.
S2 : Apakah itu benar.
R : benar.
S1 : Lalu kinan mana?
R : Itulah yang menjadi problemnya
sekarang. Aku sedang kecewa berat.
Yang pertama aku
kecewa karna kalian tidak datang di hari akad nikahku
yang kedua aku kecewa
karna kalian membangunkanku di saat aku tidur terlelap
Yang ketiga ini
yang paling ku kecewakan, dia sudah menjadi milik orang lain.
S1-2 : Ma…k.suu..d.. mu (terbata)
R :
Ya kinan, ada kabar duka dari kinan. Barusan dia member tau ku, bahwa dia akan
menikah dengan laki laki lain.
S2 : Maksudmu
R : kenapa kau tidak pernah mengerti!
S2 : Aku sedang kebingungan roman.
R : Dia akan menikah dengan laki laki
lain
S1 : Lalu
R : Lalu aku bertanya, kenapa kau tidak
menikah dengan ku!
Dia menjawab, Kamu bukan
laki laki baik katanya.
Lalu aku Tanya kembali, apakah pilihan mu sudah baik?
Lalu dia menjawab, tidak juga, tapi setidaknya laki laki itu tidak
selingkuh, tidak pembohong, dan hal yang paling menyakitkan lagi, dia
mengatakan bahwa aku tidak seperti dulu, aku sekarang bertambah jelek, gendut,
bau, tapi aku pikir hal itu biasa dikatakan oleh pasangan dewasa, jadi aku
selalu menganggap semua itu candaan saja.
S2 : Bagaimana mungkin
S1 : Mungkin saja
R : Mungkin saja
S2 : Mungkin saja
S2 : Baguslah roman kalo dia sadar,
keputusan Kinan sudah tepat (tersenyum kecil)
R : Maksud kamu?
S1 : Kamu jangan marah marah dulu….
S2 : Seandainya kinan menikah denganmu,
jelas saja akan banyak kerugian yang di dapatkannya, seperti yang dia katakan,
akhir akhir ini kau memang terlihat gendut, dan aga sedikit bau (sambil mencium
aroma tubuh roman).
R : Kau memang ingin berkelahi!
S1 : Hei sabar dulu ,,, sudah sudah .. Bagaimana
kalo saya sediakan kamu kopi.
R : Kopi dari mana?
S2 : Dari rumah mu
R : tidak ada kopi
S2 : kalo begitu teh saja
R : tidak ada juga
S2 : Ya sudah kalo begitu, air putih pun
jadi.
R : tidak ada juga!!! Aku sedang
prustasi!!!!
S1 : lantas apakah orang yang prustasi
tidak punya the, air minum, air putih, pantas saja kinan tidak mau dengan kau,
kau terlalu pelit..
R : kau memang ingin mencari mati (sambil
kejar kejaran bersama S1)
In
penjual Kopi
Mas
roman,,,
Massss
kopi kopiiiii…
PK : Iya masssss
R : Kopinya ada mas
PK : ada mas, saya kan penjual kopi.
R : Oh iya saya lupa.
S12 : Maklum saja mas. Dia habis putus
cinta.(tertawa kecil)
R : heehh diam kalian
PK : putus cinta itu hal biasa, dahulu saya……
RS1S2 : Kopinyaaaaaa….
PK : Ia iya sabar, dahulu saya merupakan
pelaku putus cinta, mungkin kehidupan saya sekarang telah mendapatkan karmanya. Hehehe karna ada banyak wanita yang saya
kecewakan hatinya.
R : tapi ini berbeda mas, saya ini benar
benar di kecewakan oleh wanita, dalam hidup saya hampir di dominasi oleh
kesedihan kesedihan, jadi saya terbiasa …..
PK : sabar saja mas, sekarang ada banyak
orang yang kecewa dari berbagai macam hal,cinta, politik, keuangan, ekonomi,
keluarga, sahabat, mas harusnya bersyukur punya sahabat seperti mereka. Kekecewaan
saya sekarang tidak pada cinta tapi pada ekonomi, terlalu pasif, sehingga kita
dipaksa untuk hidup kreatif, inovatif, namun harus tetap memikirkan persoalan
persoalan negara, walaupun itu memang tugas kita sebagai warga Negara yang
baik, lantas mas masih tidak bersyukur dengan keadaan sekarang? Ada banyak
kekecewaan, sabar saja, jalani, badai pasti berlalu. Saat itu….
S1-2 : KOPINYAAAAAA!!!
PK : Yang sabar kopi ini di sedu dengan
cinta, kasih dan sayang, begitu hatiku tersayat, akan berubah rasa kopi ini.
(tegas)
S2 : iya iya, (menoleh ke rhoman) Yang
sabar mas, hidup tidak perlu kaya, yang penting sehat, insyaallah nikmat,
berada pada poros yang benar…
In
Kaka Rhoman (masuk menggunakan motor butut)
K : Man aku melihat Kinan sedang berjalan
R : Dengan siapa?
K : Dengan laki laki lain
R : Tidak mungkin
K : Mungkin
R : Tidak
K : Begini man, saat aku sedang membeli
burjo di tempat lastri, tak sengaja dia masuk dengan laki laki lain, ya sontak
aku pura pura tidak melihatnya, eh setelah ku pikir pikir aku harus menegurnya,
eh tapi aku pikir tidak perlu, gengsi dong aku, eh aku pikir lagi, aku toleh saja, eh ternyata dia melihat aku man,
akhirnya kami bercengkrama, walaupun sedikit canggung, karna dia bersama pria
tampan melebihi mu, menggunakan jas, dan baju terbaiknya, di balut dengan dasi
berwana merah jambu, rambut yang klimis, dan kumis perahu, sejujurnya aku ingin
marah man, tpi kenapa dia terlihat
santai saja, padahalkan aku ini calon kaka iparnya, tapi,,,,kalo dia jadi
dengan kamu.
R : Sejujurnya kak, saya sudah memutuskan
untuk tidak bersama dia lagi.
S12 : Maksud kamu bagaimana?
R : Ya saya sudah tidak ada hubungan
dengan dia lagi
PK : Loh memangnya kenapa?
R : Saya juga tidak tau, saat saya tatap
matanya saya yakin dia orang yang paling baik bagi saya, ada ketakutan dalam
diri saya kalo-kalo dia di ambil orang, tpi itu semua malah terjadi, semenjak
dia tau bahwa dunia perkuliahan menyenangkan, semua berubah, dahulu setiap hari
di waktu sore, saya selalu berkeliling bersama dia, setiap ada keindahan alam
yang kami lewati, saya katakan, “apakah kamu melihatnya”, aku telah memesannya
melalui tuhan, hanya untukmu, lalu dia tersenyumkecil. kurang romantis apa? Tapi
semua berubah, bukan karena Negara api menyerang, tapi karena dia mendapatkan
motor baru dari ibunya, dia berubah. Padahal ketika dia dengan saya dia tidak
pernah berani menyentuh motor, apalagi mengenal laki laki lain.
PK :Kamu harus kuat man, (menepuk pundak
rhoman)
K : Aku pikir buaya itu hanya laki laki,
ternya ada juga yang perempuan
R : Dulu memang sempat dia meminta saya
agar mengadakan pertunangan hanya antara keluarga saja, tpi saat itu saya
menolak, ya jelas saya tolak, saat itu saya tidak punya apa apa yang bisa di
banggakan, waktu itu saya ingin merantau ke pulau jawa untuk mencari pekerjaan,
tapi apa, alibi, alibi, alibiiiii. Semua itu palus.
S1 : Apa tu
R PK : Palsu
R : Saya pikir dia benar mencintai saya,
ternyata tidak
K : Sudah man, jangan di lanjutkan.
R : kami pernah mengikat janji untuk
saling setia, hilang sudah ..
K : kamu jangan bersedih lagi, bukan kah
ada banyak wanita yang menginginkan mu rhoman, kamu sedih saya juga ikut sedih.
R : Yaaa, Memang ada, tapi berbeda
S12 : Berbeda seperti apa?
R : Ya berbeda ,, dari tingkkah laku,
gaya berbicara, arogansinya. Saya sungguh mencintainyaa.
PK : Apakah dia wanita jadi jadian?
R : ya tidakk, maksud saya walaupun dia
kasar dengan saya tapi saya tetap saja cinta, terkadang dia marah dan menyumpah
terhadap saya, tapi saya tidak tersinggung
K : Ya tidak, kan kamu juga rajanyanya
nyumpahi orang man.
Rhoman
berdiri sambil mengambil selembar kertas foto dari celananya. (Aku memandang
wajahmu, aku tidak pernah berfikir bahwa kau akan menikah dengan dia, kenapa
kau begitu tega, harusnya aku tidak memperjuangkan mu, aku bersabar dan
menempuh pendidikan ku dalam kehidupan susah, lalu kenapa kau lebih memilih
orang lain dari pada aku.
Jikalau
kau memahami di setiap malam, aku mendoakanmu, di setiap malam aku mengingatmu,
perasaan ini harus kau rasakan kinan, …
Itu
perasaan ku sedikit tentang Kinan … sebelum surat ini hadir di genggamanku, aku
selalu bahagia, surat inilah yang menentukan kandasnya hubungan ku dengan Kinan,
padahal terakhir kali saya bertemu:
In Kinan:
(berubah suasana pertemuan di wing kiri)
R : Sebenarnya gimana perasaan mu ke ku?
K : Biasa aja sih.
R :
Kamu sekarang sudah ingin menikah, dan aku ga mungkin ngelarang kamu untuk
menikah dengan dia, aku tau pernikahan itu baik.
K : Apasih, apanya.
R : Gimana perasaanmu
K : Jangan nangis ..
R : Aku ga nangis kinan..
K : Itu berkaca kaca.
R : Kelilipan kinan.
K : Aku juga bisa buat air mata palsu.
R : Kamu pernah bahagia gak sama aku?
K : Ya bahagialah, semua orang pernah
merasa kebahagiaan
R : Terus, kenapa kamu pilih dia. Kenapa
kamu yakin sama dia
K : Dia bisa ngertiin aku man, apa yang
aku khawatirkan, ga pernah terjadi, apapun yang aku gak suka, ga pernah dia
lakuin, dia gak pernah ngelakukan apa yang aku gak suka man. Ga seperti kamu.
Setiap hari selalu berantem sama kamu, semua masalah menjadi besar kalo sama
kamu man.
R : Pertemuan kita pertama di waktu kita
SMP kan kinan. Dan sekarang kamu sudah selesai kuliah, selama itu hubungan
kita.
K : Ya semuanya naksir kamu, waktu SMP
dlu.
R : Tapi yang kupilih kamu kan.
Kalo sudah nikah, kita ga bisa ketemu gini lagikan.
K : Bisa, duduknya nanti bertiga, aku
kamu dia.
R : Supaya apa aku ngobrol sama dia.
K : Bagaimana menghadapi aku, bagaimana
rumah tangga kalian.
R : Coba 2 tahun yang lalu kamu bisa
sabar
K : Coba 2 tahun yang lalu kamu tunangin
aku dulu, gak mungkin kan aku ke mana mana.
R : Tapi aku nepati janji ku gak.
K : Semua itu ada waktunyya man.
R : Apa janjimu? Setelah 2 tahun dan aku
tetap menunggu kamu kan.
K : Banyak pilihanmu man, aku tau, jangan
sok sedih gitu.
R : Aku ga bisa ngambil keputusan kaya
kamu, mau menikah seperti itu, aku fikir untuk membahagiakan kamu aku harus
kerja keras dulu, kalo sekarang aku susah, itu prosesnya
K : Ada 2 pilihan .. dan aku pilih
pilihanku, kalo pilihan mu, kamu susah, susah terus, nanti kalo kamu udah mapan,
kamu ketemu dengan orang orang baru, pasti kamu tinggalkan aku.
R :Kenapa bisa gitu?
K :Ya bisalah
R : Kalo aku gak gitu kan
K : Kamu belum kaya aja mendua terus kok
apalagi kamu kaya
R : Kalo aku kaya,, aku akan tetap disini,
sepertinya perubahan waktu itu bisa merubah perasaan orang ya.
K : Dari aku dulu man aku sudah bilang,
aku bisa juga gak kuat.
R : harusnya kamu saaabbaaarrr
K : Kalo kamu jadi aku ,, kamu gak akan
kuat,untuk mengulang kembali, ndak mungkin. Kita putus nyambung itu udah
ratusan kali, mungkin kalo aku coret kalender itu setiap kita putus, kalender
itu udah penuh dengan tinta merah.
R : Kamu gak ngerti, kita itu sama sama keras
kinan, sama-sama ndak suka di atur
K : Apalagi kalo kita menikah
R : Tapi gini, kita tu antara satu sama
lain saling sayang.
K : Maafin aku man .. aku tetap pilih dia
Kinan
Keluar:
Rhoman
terbaring (Hatiku selembar daun “Ari reda)
Mencintaimu
hanya menjadi penyesalan bagiku
Hanya
duka,hanya luka
Aku
telah jatuh di dasar laut
Dan
kau telah terbang bersamanya
Jauh,
jauh, ke langit biru
Biar
aku merasakan ini
Biar
hatiku yang terluka
Asal
kau masih memberikan secercah cahaya
hidup
dalam cinta
Fajar
pergi hilang berganti
Meninggalkan
malam setiap hari
Sebagaiamana
dirimu
Meninggalkan
ku
Mengacuhkanku
Namun
fajar tau bahwa malam akan segera kembali.
Tdak
begitu dengan ku
Hilang,
sepi, sunyi karena aku tau kau tidak akan kembali
Berharap
pada ilusi, meraba pada imaji
Ku
lupa, jika fajar tak kembali
Semua
telah mati.
Rhoman
tertidur
Adegan
2
Pagi
buta … (Adzan)
Adegan
ibu adik kakak
Suasana
malam menuju fajar pagi itu hujan dan aku terbangun.
I : Man sholat man, kamu tidak kuliah
R : Libur bu.
I : ya sudah tapi kan sholat mu tidak
libur.
R : Bu ini masih jam 03 pagi.
I : Biasakan sholat malam man.
R : iya bu iya…
I : Man Sebaiknya kamu tidak usah
berhubungan dengan dia, kamu kuliah dulu yang benar, kalo benar dia wanita baik
pasti kamu akan tetap bersamanya.
R : dia wanita yang baik.
I : Begini man, kamu fokus saja usaha
untuk mencapai cita cita mu, sementara ibu mencarikan dana buat melanjutkan
pendidikan mu, ada fakhrul yang harus kita urus, , Nanti dia, siapa namanya?
R : Kinan
I : Iya kinan, ibu kasihan melihat
kondisi mu man, jika benar dia jodoh mu, pasti dia akan kembali dengan mu man.
R : Iya kalo dia kembali bu, kalo tidak,
hancur masa depan saya.
I : Memangnya sekarang bagaimana
hubungan mu dengan dia
R : Baik baik saja bu. Hanya.. (terdiam
sejenak)
I : Bagaimana dengan respon orang
tuanya
R : Kalo ibunya baik hanya ayahnya saja
yang tidak mendukung.
I : Ya sudah kamu bantu ibu siap kan
dagangan buat ke pasar.
R : Iya bu
(Sambil
bersiap siap ke pasar)
I : Kenapa kamu menggunakan celana
levis
F : Tidak punya celana bu. (tertawa
kecil)
R : eh fakhrul, diam .. Tidak papa bu, celana
kan bukan ukuran kecedasan seseorang
I : Ganti
F : Iya gantii.
R : heh fakhrul, kamuuuuu yaaaaa. (sambil
mengejek)
I : Kenapa kamu pakai celana botol.
R : Ya ini trendy bu
I : Tidak, kamu itu kuliah jurusan
pedidikan, kamu belum mencerminkan orang yang berpendidikan.
R : Iya sudah saya pakai sarung saja bu.
F : Ganti!
R : Fakhrullllll… (kesal)
I : Kamu tau roman kita tidak bisa
selalu menjadi baik, kita selama ini, hanya berusaha menjadi baik, nilai nilai
kebaikan itu tidak akan bisa ternilai, hanya tuhan yang mampu menilainya, dan
kamu yang memberikan contohnya ke orang banyak.
R : Iya bu saya tau
I : Oh iya roman coba kamu ambilkan
kertas dan pena, (mengambil kertas dan pena)
Kamu perhatikan ini roman, ini adalah tanah milik ibu, yang di berikan
oleh nenemu dulu, sengaja ibu tidak jual untuk masa depanmu, dan Fakhrul, juga
kakamu. tanah ini nantinya boleh kamu bangun untuk menjadi rumah atau kamu
jual, untuk biaya pernikahanmu, sedangkan yang ini, ini milik fakhrul, nah kalo yang ini, ini milik…… suara mengacil
R : Ibu tidak perlu memikirkan halitu,
kami ini bisa berusaha sendiri.
K : Iya kami di sekolahkan saja sudah
syukur, lebih lebih ibu memikirkan hal itu.
I : Sudah kewajiban orang tua roman
memikirkan kehidupan anaknya, memikirkan jalan pendidikan anaknya, Bahkan bila
ibu sudah tiada nanti, ibu tidakakan meminta apa apa dari kalian, syukur syukur
kalian rajin mendoakan.
K : Ibu jangan berkata seperti itu
I : Mau bagaimana lagi, kita semua akan
kembali kepada tuhan bukan?
R : Iya tapi, kita tidak perlu membahas
hal itu dulu
I : Iya man, kadang kita tidak pernah
sadar dengan kematian, padahal itu hal yang pasti, tua muda semua sama man,
hanya menunggu waktu yang tepat untuk kembali padanya, yang terpenting adalah
kamu jangan lupa dengan tuhan, apalagi dengan sholat.
R : Iya bu roman dengar.
I : ya sudah sekarang kamu ke pasar yaa.
R : Ibu tidak ikut?
I : ibu sedang tidak enak badan man.
R : ya sudah kalo begitu ibu istirahat saja.
F : saya ikut
R : Tidak usah kamu di sini saja.
Adegan
3
Terlihat
dilayar rhoman sedang mengayuh sepeda di waktu fajar.
Beberapa
aktor menari (tukang sapu (kiman), penjual sayur (Lek Tim), rhoman.
Saat
itu seluruh act menari di panggung, rhoman berjualan.
LT : Hay rhoman ibu mu mana..
R :
Ibu sedang sakit lektimah
L :
Sakit apa
R : Entahlah biasa setiap pagi setelah
sholat subuh ibu selalu menyiapkan dagangannya untuk berangkat ke pasar, tapi
kal ini dia menyuruh saya sendiri.
L : Memangnya kamu tidak kuliah
R : tidak lek timah, sedang tidak ada
jadwal
L : saya salut, anak penjual sayur, bisa
kuliah.
R : biasa saja lek
L : tidak biasa, karena anak saya tidak
ada yang berkuliah seperti kamu. Padahal saya masih punya suami. Lha kamu
R : (tersenyum kecil)
L : maaf rhoman … tidak ada maksud
menyinggung
R : tidak papa lek, santai saja
TS : Rhoman saya sering loh melihat ibu
kamu pergi ke musholla, bahkan saat pagi
buta.
R : Dia memang seperti itu.
TS : Tidak heran man, kamu menjadi begitu
bersemangat, itu berkat doa ibu mu.
R : Insyaallah pak
AR : Mas rhoman
R : kamu sedang apa kesini
AR : saya ingin membantu mas rhoman
R : tdak usah kamu pulang saja
AR : Tdak saya akan tetap membantu mas
rhoman.
R : ya sudah kamu duduk di sini.
In
Preman :
P : Lek tim bayar utang mu
LT : Maaf mas saya belum punya uang.
P : tidak ada alasan. Atau aku akan
menyita dagangan mu. (sambil merebut dagangan dan menghambur dagangan lek tim)
LT : pak tolong jangan hanya ini yang saya
punya.
P : ah diam kamu.
R : pak memangnya berapa utang le timah.
P : Hanya 4 Juta.
R : 4 juta, banyak sekali.
P : begitulah le timah dia tidak pernah
membayarutang utangnya, sehingga selalu berbunga setiapharinya. Hahhaa (tertawa
licik)
R : saya akan bantu lek timah
LT : Tdak usah roman
R : tidak papa bu
P : memangnya kamu punya dana berapa
(Menyodorkan uang)
P : 200 ribu, kamu menghina saya.
Melemparkan duit ke wajah rhoman)
P :
untuk terakhir kali atau kau (menunjuk lek timah) akan kuhabisi. (out)
Soundtrack
(ari reda hatiku selembar daun)
R :Ya,,,
puncak, yang paling menyakitkan adalah, ketika ibu kita meninggal, dia
menangis karna tidak percaya bahwa ibu meninggal, saya mengantarkan dia persis
di bawah gunung itu lalu dia mengatakan “ saya telah berjanji pada ibu, bahwa
saya akan menjagamu” bulshit, sekarang dia malah bersama orang lain.
Rhoman
rhomannnnn cepat pulang
(menarik
fakhrul tergesa gesa pulang)
Ibu
rhoman meninggal (Siluet)
Setelah
Fajar saat itu hampir tidak ada lagi ingatan yang bisa kembali ke dalam pikiran
ku, semuanya hilang, hampir saja aku prustasi, menghentikan pendidikan,
kehilangan ibu, wanita yang paling ku cinta, dan aku kehilangan kau juga. Aku
hanya berharap padamu, berharap pada janji mu saat pemakaman ibu, bahwa kau
akan menjaga ku seumur hidup. (menangis)
Aku
terlalu bodoh memahami dan memaknai hidup, hanya untuk mu, aku akan menjadi
seseorang yang berbeda, diluar ekspetasi mu, di luar jangkauan orang, di luar kemampuan
manusia, menyatu bersama alam, merenung bersama sepi. Ya, aku tidak sedang bermimpi,
aku harus menjadi mendung di kala terik, menaungi seluruh manusia, menjadi
pelindung bagi mereka. (tertawa)
Begitu
lah pesan rhoman kepada ku, rhoman tidak benar benar hidup, ia hanya
manifestasi dari sebuah perasaan kecil yang sering di rasakan dari sekian
banyak orang, rhoman itu adalah kamu, iya kamu, kamu, kamu , kamu kamu, dan
kalian semua, dia bersemayam di hati kecilmu, seperti tetesan hujan yang turun
ke bumi, tak mampu kau hitung.
Rhoman
hanya datang dan hadir di saat cobaan dan kepedihan datang. Dia hanya hadir di
saat sedih, perih dan sakit, dia tidak akan hadir di saat kau sedang senang dan
bahagia, rhoman sekarang hanya sendiri, temani dia, pahami dia, dan rasakan
dia, Kamu harus tau di mana rhoman mu
berada, INI ADALAH RHOMAN KU.
Nb:
Naskah dapat di modifikasi sesuai keinginan sutradara.
(Fajar
bagi sirhoman Samarinda, 20/082018)