Kamis, 22 November 2018

Naskah Fajar bagi si rhoman karya rahmad azazi rhomantoro sanggar seni perintis


FAJAR BAGI SI RHOMAN
Naskah Karya: Rahmad Azazi Rhomantoro
          Pemain :
·         Sahabat 1                    Fakhrul
·         Sahabat 2                    Extas dkk
·         Rhoman                       Kinan
·         Lek Timah                   Kaka Rhoman
·         Ibu                               Preman
·         Penjual Kopi

Fajar bagi si rhoman menceritakan perjalanan hidup seorang laki laki yang mencintai seorang wanita, bernama Kinan, Kinan merupakan wanita cantik nan egois, namun penyayang, dari situlah cinta mereka di mulai, seiring berjalannya waktu, wanita yang dicintai itu berpindah hati kepada laki laki lain. Kinan tidak sadar atas pengorbanan seorang laki-laki yang mencintainya dengan tulus “Rhoman”, Rhoman lahir dengan kondisi yang sederhana, sahabat sahabat rhoman selalu memotivasi agar rhoman menjadi lebih baik. Hingga pada saat itu tiba kisah rhoman dimulai.
Setting 1 rumah bertuliskan mohon doa restu dan kursi di halaman depan rumah. Terlihat roman sedang tertidur pulas di kursi depan, tidak lama kemudian, masuk sahabat 1 dan 2.
Adegan 1
Terlihat para sahabat masuk sambil menggenggam botol minum (sedikit mabuk) sambil menari nari di hadapan rhoman yang sedang tertidur pulas.
S1        : Bangunnnnnn.. Bangunnnn…. Bangunnnn…
R         : (tdk mnggubris) Ah kalian rebut sekali, ada apa?
S2        : Sahabat ku roman, apakah kau lupa, hari ini, hari pernikahanmu.
R         : Apaaaa. (kaget) yang benar saja…
S1        : Iya benar, bukankah harusnya sekarang kamu sudah melakukan akad bersama Kinan.
S2     : Benar sekali sahabat, kami pikir kami sudah terlambat, eh ternyata kamu lebih terlambat.
R         : Bagaimana mungkin kalian terlambat, ini sudah lewat satu hari dari acara akad nikah ku.
S1-2     : WHAT!!!
R         : Apa? Kenapa? Akad nikahku hari sabtu bukan hari minggu.
S2        : Apakah itu benar.
R         : benar.
S1        : Lalu kinan mana?
R         : Itulah yang menjadi problemnya sekarang. Aku sedang kecewa berat.
              Yang pertama aku kecewa karna kalian tidak datang di hari akad nikahku
              yang kedua aku kecewa karna kalian membangunkanku di saat aku tidur terlelap
              Yang ketiga ini yang paling ku kecewakan, dia sudah menjadi milik orang lain.
S1-2     : Ma…k.suu..d.. mu (terbata)
R         : Ya kinan, ada kabar duka dari kinan. Barusan dia member tau ku, bahwa dia akan menikah dengan laki laki lain.
S2        : Maksudmu
R         : kenapa kau tidak pernah mengerti!
S2        : Aku sedang kebingungan roman.
R         : Dia akan menikah dengan laki laki lain
S1        : Lalu
R         : Lalu aku bertanya, kenapa kau tidak menikah dengan ku!
  Dia menjawab, Kamu bukan laki laki baik katanya.
  Lalu aku Tanya kembali, apakah pilihan mu sudah baik?
Lalu dia menjawab, tidak juga, tapi setidaknya laki laki itu tidak selingkuh, tidak pembohong, dan hal yang paling menyakitkan lagi, dia mengatakan bahwa aku tidak seperti dulu, aku sekarang bertambah jelek, gendut, bau, tapi aku pikir hal itu biasa dikatakan oleh pasangan dewasa, jadi aku selalu menganggap semua itu candaan saja.
S2        : Bagaimana mungkin
S1        : Mungkin saja
R         : Mungkin saja
S2        : Mungkin saja
S2        : Baguslah roman kalo dia sadar, keputusan Kinan sudah tepat (tersenyum kecil)
R         : Maksud kamu?
S1        : Kamu jangan marah marah dulu….
S2        : Seandainya kinan menikah denganmu, jelas saja akan banyak kerugian yang di dapatkannya, seperti yang dia katakan, akhir akhir ini kau memang terlihat gendut, dan aga sedikit bau (sambil mencium aroma tubuh roman).
R         : Kau memang ingin berkelahi!
S1        : Hei sabar dulu ,,, sudah sudah .. Bagaimana kalo saya sediakan kamu kopi.
R         : Kopi dari mana?
S2        : Dari rumah mu
R         : tidak ada kopi
S2        : kalo begitu teh saja
R         : tidak ada juga
S2        : Ya sudah kalo begitu, air putih pun jadi.
R         : tidak ada juga!!! Aku sedang prustasi!!!!
S1        : lantas apakah orang yang prustasi tidak punya the, air minum, air putih, pantas saja kinan tidak mau dengan kau, kau terlalu pelit..
R         : kau memang ingin mencari mati (sambil kejar kejaran bersama S1)
In penjual Kopi
Mas roman,,,
Massss kopi kopiiiii…
PK       : Iya masssss
R         : Kopinya ada mas
PK       : ada mas, saya kan penjual kopi.
R         : Oh iya saya lupa.
S12      : Maklum saja mas. Dia habis putus cinta.(tertawa kecil)
R         : heehh diam kalian
PK       : putus cinta itu hal biasa, dahulu saya……
RS1S2 : Kopinyaaaaaa….
PK       : Ia iya sabar, dahulu saya merupakan pelaku putus cinta, mungkin kehidupan saya sekarang telah mendapatkan  karmanya. Hehehe karna ada banyak wanita yang saya kecewakan hatinya.
R         : tapi ini berbeda mas, saya ini benar benar di kecewakan oleh wanita, dalam hidup saya hampir di dominasi oleh kesedihan kesedihan, jadi saya terbiasa …..
PK       : sabar saja mas, sekarang ada banyak orang yang kecewa dari berbagai macam hal,cinta, politik, keuangan, ekonomi, keluarga, sahabat, mas harusnya bersyukur punya sahabat seperti mereka. Kekecewaan saya sekarang tidak pada cinta tapi pada ekonomi, terlalu pasif, sehingga kita dipaksa untuk hidup kreatif, inovatif, namun harus tetap memikirkan persoalan persoalan negara, walaupun itu memang tugas kita sebagai warga Negara yang baik, lantas mas masih tidak bersyukur dengan keadaan sekarang? Ada banyak kekecewaan, sabar saja, jalani, badai pasti berlalu. Saat itu….
S1-2     : KOPINYAAAAAA!!!
PK       : Yang sabar kopi ini di sedu dengan cinta, kasih dan sayang, begitu hatiku tersayat, akan berubah rasa kopi ini. (tegas)
S2        : iya iya, (menoleh ke rhoman) Yang sabar mas, hidup tidak perlu kaya, yang penting sehat, insyaallah nikmat, berada pada poros yang benar…
In Kaka Rhoman (masuk menggunakan motor butut)
K         : Man aku melihat Kinan sedang berjalan
R         : Dengan siapa?
K         : Dengan laki laki lain
R         : Tidak mungkin
K         : Mungkin
R         : Tidak
K         : Begini man, saat aku sedang membeli burjo di tempat lastri, tak sengaja dia masuk dengan laki laki lain, ya sontak aku pura pura tidak melihatnya, eh setelah ku pikir pikir aku harus menegurnya, eh tapi aku pikir tidak perlu, gengsi dong aku, eh aku pikir lagi, aku toleh  saja, eh ternyata dia melihat aku man, akhirnya kami bercengkrama, walaupun sedikit canggung, karna dia bersama pria tampan melebihi mu, menggunakan jas, dan baju terbaiknya, di balut dengan dasi berwana merah jambu, rambut yang klimis, dan kumis perahu, sejujurnya aku ingin marah man,  tpi kenapa dia terlihat santai saja, padahalkan aku ini calon kaka iparnya, tapi,,,,kalo dia jadi dengan kamu.
R         : Sejujurnya kak, saya sudah memutuskan untuk tidak bersama dia lagi.
S12      : Maksud kamu bagaimana?
R         : Ya saya sudah tidak ada hubungan dengan dia lagi
PK       : Loh memangnya kenapa?
R         : Saya juga tidak tau, saat saya tatap matanya saya yakin dia orang yang paling baik bagi saya, ada ketakutan dalam diri saya kalo-kalo dia di ambil orang, tpi itu semua malah terjadi, semenjak dia tau bahwa dunia perkuliahan menyenangkan, semua berubah, dahulu setiap hari di waktu sore, saya selalu berkeliling bersama dia, setiap ada keindahan alam yang kami lewati, saya katakan, “apakah kamu melihatnya”, aku telah memesannya melalui tuhan, hanya untukmu, lalu dia tersenyumkecil. kurang romantis apa? Tapi semua berubah, bukan karena Negara api menyerang, tapi karena dia mendapatkan motor baru dari ibunya, dia berubah. Padahal ketika dia dengan saya dia tidak pernah berani menyentuh motor, apalagi mengenal laki laki lain.
PK       :Kamu harus kuat man, (menepuk pundak rhoman)
K         : Aku pikir buaya itu hanya laki laki, ternya ada juga yang perempuan
R         : Dulu memang sempat dia meminta saya agar mengadakan pertunangan hanya antara keluarga saja, tpi saat itu saya menolak, ya jelas saya tolak, saat itu saya tidak punya apa apa yang bisa di banggakan, waktu itu saya ingin merantau ke pulau jawa untuk mencari pekerjaan, tapi apa, alibi, alibi, alibiiiii. Semua itu palus.
S1        : Apa tu
R PK   : Palsu
R         : Saya pikir dia benar mencintai saya, ternyata tidak
K         : Sudah man, jangan di lanjutkan.
R         : kami pernah mengikat janji untuk saling setia, hilang sudah ..
K         : kamu jangan bersedih lagi, bukan kah ada banyak wanita yang menginginkan mu rhoman, kamu sedih saya juga ikut sedih.
R         : Yaaa, Memang ada, tapi berbeda
S12      : Berbeda seperti apa?
R         : Ya berbeda ,, dari tingkkah laku, gaya berbicara, arogansinya. Saya sungguh mencintainyaa.
PK       : Apakah dia wanita jadi jadian?
R         : ya tidakk, maksud saya walaupun dia kasar dengan saya tapi saya tetap saja cinta, terkadang dia marah dan menyumpah terhadap saya, tapi saya tidak tersinggung
K         : Ya tidak, kan kamu juga rajanyanya nyumpahi orang man.
Rhoman berdiri sambil mengambil selembar kertas foto dari celananya. (Aku memandang wajahmu, aku tidak pernah berfikir bahwa kau akan menikah dengan dia, kenapa kau begitu tega, harusnya aku tidak memperjuangkan mu, aku bersabar dan menempuh pendidikan ku dalam kehidupan susah, lalu kenapa kau lebih memilih orang lain dari pada aku.
Jikalau kau memahami di setiap malam, aku mendoakanmu, di setiap malam aku mengingatmu, perasaan ini harus kau rasakan kinan,  
Itu perasaan ku sedikit tentang Kinan … sebelum surat ini hadir di genggamanku, aku selalu bahagia, surat inilah yang menentukan kandasnya hubungan ku dengan Kinan, padahal terakhir kali saya bertemu:
In Kinan: (berubah suasana pertemuan di wing kiri)
R         : Sebenarnya gimana perasaan mu ke ku?
K         : Biasa aja sih.
R         : Kamu sekarang sudah ingin menikah, dan aku ga mungkin ngelarang kamu untuk menikah dengan dia, aku tau pernikahan itu baik.
K         : Apasih, apanya.
R         : Gimana perasaanmu
K         : Jangan nangis ..
R         : Aku ga nangis kinan..
K         : Itu berkaca kaca.
R         : Kelilipan kinan.
K         : Aku juga bisa buat air mata palsu.
R         : Kamu pernah bahagia gak sama aku?
K         : Ya bahagialah, semua orang pernah merasa kebahagiaan
R         : Terus, kenapa kamu pilih dia. Kenapa kamu yakin sama dia
K         : Dia bisa ngertiin aku man, apa yang aku khawatirkan, ga pernah terjadi, apapun yang aku gak suka, ga pernah dia lakuin, dia gak pernah ngelakukan apa yang aku gak suka man. Ga seperti kamu. Setiap hari selalu berantem sama kamu, semua masalah menjadi besar kalo sama kamu man.
R         : Pertemuan kita pertama di waktu kita SMP kan kinan. Dan sekarang kamu sudah selesai kuliah, selama itu hubungan kita.
K         : Ya semuanya naksir kamu, waktu SMP dlu.
R         : Tapi yang kupilih kamu kan.
  Kalo sudah nikah, kita ga bisa ketemu gini lagikan.
K         : Bisa, duduknya nanti bertiga, aku kamu dia.
R         : Supaya apa aku ngobrol sama dia.
K         : Bagaimana menghadapi aku, bagaimana rumah tangga kalian.
R         : Coba 2 tahun yang lalu kamu bisa sabar
K         : Coba 2 tahun yang lalu kamu tunangin aku dulu, gak mungkin kan aku ke mana mana.
R         : Tapi aku nepati janji ku gak.
K         : Semua itu ada waktunyya man.
R         : Apa janjimu? Setelah 2 tahun dan aku tetap menunggu kamu kan.
K         : Banyak pilihanmu man, aku tau, jangan sok sedih gitu.
R         : Aku ga bisa ngambil keputusan kaya kamu, mau menikah seperti itu, aku fikir untuk membahagiakan kamu aku harus kerja keras dulu, kalo sekarang aku susah, itu prosesnya
K         : Ada 2 pilihan .. dan aku pilih pilihanku, kalo pilihan mu, kamu susah, susah terus, nanti kalo kamu udah mapan, kamu ketemu dengan orang orang baru, pasti kamu tinggalkan aku.
R         :Kenapa bisa gitu?
K         :Ya bisalah
R         : Kalo aku gak gitu kan
K         : Kamu belum kaya aja mendua terus kok apalagi kamu kaya
R         : Kalo aku kaya,, aku akan tetap disini, sepertinya perubahan waktu itu bisa merubah perasaan orang ya.
K         : Dari aku dulu man aku sudah bilang, aku bisa juga gak kuat.
R         : harusnya kamu saaabbaaarrr
K         : Kalo kamu jadi aku ,, kamu gak akan kuat,untuk mengulang kembali, ndak mungkin. Kita putus nyambung itu udah ratusan kali, mungkin kalo aku coret kalender itu setiap kita putus, kalender itu udah penuh dengan tinta merah.
R         : Kamu gak ngerti, kita itu sama sama keras kinan, sama-sama ndak suka di atur
K         : Apalagi kalo kita menikah
R         : Tapi gini, kita tu antara satu sama lain saling sayang.
K         : Maafin aku man .. aku tetap pilih dia  
Kinan Keluar:
Rhoman terbaring (Hatiku selembar daun “Ari reda)
Mencintaimu hanya menjadi penyesalan bagiku
Hanya duka,hanya luka
Aku telah jatuh di dasar laut
Dan kau telah terbang bersamanya
Jauh, jauh, ke langit biru








Biar aku merasakan ini
Biar hatiku yang terluka
Asal kau masih memberikan secercah cahaya
hidup dalam cinta

Fajar pergi hilang berganti
Meninggalkan malam setiap hari
Sebagaiamana dirimu
Meninggalkan ku
Mengacuhkanku

Namun fajar tau bahwa malam akan segera kembali.
Tdak begitu dengan ku

Hilang, sepi, sunyi karena aku tau kau tidak akan kembali

Berharap pada ilusi, meraba pada imaji
Ku lupa, jika fajar tak kembali
Semua telah mati.
Rhoman tertidur

Adegan 2
Pagi buta … (Adzan)
Adegan ibu adik kakak
Suasana malam menuju fajar pagi itu hujan dan aku terbangun.
I           : Man sholat man, kamu tidak kuliah
R         : Libur bu.
I           : ya sudah tapi kan sholat mu tidak libur.
R         : Bu ini masih jam 03 pagi.
I           : Biasakan sholat malam man.
R         : iya bu iya…
I           : Man Sebaiknya kamu tidak usah berhubungan dengan dia, kamu kuliah dulu yang benar, kalo benar dia wanita baik pasti kamu akan tetap bersamanya.
R         : dia wanita yang baik.
I           : Begini man, kamu fokus saja usaha untuk mencapai cita cita mu, sementara ibu mencarikan dana buat melanjutkan pendidikan mu, ada fakhrul yang harus kita urus, , Nanti dia, siapa namanya?
R         : Kinan
I           : Iya kinan, ibu kasihan melihat kondisi mu man, jika benar dia jodoh mu, pasti dia akan kembali dengan mu man.
R         : Iya kalo dia kembali bu, kalo tidak, hancur masa depan saya.
I           : Memangnya sekarang bagaimana hubungan mu dengan dia
R         : Baik baik saja bu. Hanya.. (terdiam sejenak)
I           : Bagaimana dengan respon orang tuanya
R         : Kalo ibunya baik hanya ayahnya saja yang tidak mendukung.
I           : Ya sudah kamu bantu ibu siap kan dagangan buat ke pasar.
R         : Iya bu
(Sambil bersiap siap ke pasar)
I           : Kenapa kamu menggunakan celana levis
F          : Tidak punya celana bu. (tertawa kecil)
R         : eh fakhrul, diam .. Tidak papa bu, celana kan bukan ukuran kecedasan seseorang
I           : Ganti
F          : Iya gantii.
R         : heh fakhrul, kamuuuuu yaaaaa. (sambil mengejek)
I           : Kenapa kamu pakai celana botol.
R         : Ya ini trendy bu
I           : Tidak, kamu itu kuliah jurusan pedidikan, kamu belum mencerminkan orang yang berpendidikan.
R         : Iya sudah saya pakai sarung saja bu.
F          : Ganti!
R         : Fakhrullllll… (kesal)
I           : Kamu tau roman kita tidak bisa selalu menjadi baik, kita selama ini, hanya berusaha menjadi baik, nilai nilai kebaikan itu tidak akan bisa ternilai, hanya tuhan yang mampu menilainya, dan kamu yang memberikan contohnya ke orang banyak.
R         : Iya bu saya tau
I           : Oh iya roman coba kamu ambilkan kertas dan pena, (mengambil kertas dan pena)  Kamu perhatikan ini roman, ini adalah tanah milik ibu, yang di berikan oleh nenemu dulu, sengaja ibu tidak jual untuk masa depanmu, dan Fakhrul, juga kakamu. tanah ini nantinya boleh kamu bangun untuk menjadi rumah atau kamu jual, untuk biaya pernikahanmu, sedangkan yang ini, ini milik fakhrul,  nah kalo yang ini, ini milik…… suara mengacil

R         : Ibu tidak perlu memikirkan halitu, kami ini bisa berusaha sendiri.
K         : Iya kami di sekolahkan saja sudah syukur, lebih lebih ibu memikirkan hal itu.
I           : Sudah kewajiban orang tua roman memikirkan kehidupan anaknya, memikirkan jalan pendidikan anaknya, Bahkan bila ibu sudah tiada nanti, ibu tidakakan meminta apa apa dari kalian, syukur syukur kalian rajin mendoakan.
K         : Ibu jangan berkata seperti itu
I           : Mau bagaimana lagi, kita semua akan kembali kepada tuhan bukan?
R         : Iya tapi, kita tidak perlu membahas hal itu dulu
I           : Iya man, kadang kita tidak pernah sadar dengan kematian, padahal itu hal yang pasti, tua muda semua sama man, hanya menunggu waktu yang tepat untuk kembali padanya, yang terpenting adalah kamu jangan lupa dengan tuhan, apalagi dengan sholat.
R         : Iya bu roman dengar.
I           : ya sudah sekarang kamu ke pasar yaa.
R         : Ibu tidak ikut?
I           : ibu sedang tidak enak badan man.
R         : ya sudah kalo begitu ibu istirahat saja.
F          : saya ikut
R         : Tidak usah kamu di sini saja.

Adegan 3
Terlihat dilayar rhoman sedang mengayuh sepeda di waktu fajar.
Beberapa aktor menari (tukang sapu (kiman), penjual sayur (Lek Tim), rhoman.
Saat itu seluruh act menari di panggung, rhoman berjualan.
LT       : Hay rhoman ibu mu mana..
R         :  Ibu sedang sakit lektimah
L          :  Sakit apa
R         : Entahlah biasa setiap pagi setelah sholat subuh ibu selalu menyiapkan dagangannya untuk berangkat ke pasar, tapi kal ini dia menyuruh saya sendiri.
L          : Memangnya kamu tidak kuliah
R         : tidak lek timah, sedang tidak ada jadwal
L          : saya salut, anak penjual sayur, bisa kuliah.
R         : biasa saja lek
L          : tidak biasa, karena anak saya tidak ada yang berkuliah seperti kamu. Padahal saya masih punya suami. Lha kamu
R         : (tersenyum kecil)
L          : maaf rhoman … tidak ada maksud menyinggung
R         : tidak papa lek, santai saja
TS        : Rhoman saya sering loh melihat ibu kamu  pergi ke musholla, bahkan saat pagi buta.
R         : Dia memang seperti itu.
TS        : Tidak heran man, kamu menjadi begitu bersemangat, itu berkat doa ibu mu.
R         : Insyaallah pak
AR      : Mas rhoman
R         : kamu sedang apa kesini
AR      : saya ingin membantu mas rhoman
R         : tdak usah kamu pulang saja
AR      : Tdak saya akan tetap membantu mas rhoman.
R         : ya sudah kamu duduk di sini.
In Preman :

P          : Lek tim bayar utang mu
LT       : Maaf mas saya belum punya uang.
P          : tidak ada alasan. Atau aku akan menyita dagangan mu. (sambil merebut dagangan dan menghambur dagangan lek tim)
LT       : pak tolong jangan hanya ini yang saya punya.
P          : ah diam kamu.
R         : pak memangnya berapa utang le timah.
P          : Hanya 4 Juta.
R         : 4 juta, banyak sekali.
P          : begitulah le timah dia tidak pernah membayarutang utangnya, sehingga selalu berbunga setiapharinya. Hahhaa (tertawa licik)
R         : saya akan bantu lek timah
LT       : Tdak usah roman
R         : tidak papa bu
P          : memangnya kamu punya dana berapa
   (Menyodorkan uang)
P          : 200 ribu, kamu menghina saya. Melemparkan duit ke wajah rhoman)
            P          : untuk terakhir kali atau kau (menunjuk lek timah) akan kuhabisi.    (out)
Soundtrack (ari reda hatiku selembar daun)

R         :Ya,,,  puncak, yang paling menyakitkan adalah, ketika ibu kita meninggal, dia menangis karna tidak percaya bahwa ibu meninggal, saya mengantarkan dia persis di bawah gunung itu lalu dia mengatakan “ saya telah berjanji pada ibu, bahwa saya akan menjagamu” bulshit, sekarang dia malah bersama orang lain.

Rhoman rhomannnnn cepat pulang
(menarik fakhrul tergesa gesa pulang)

Ibu rhoman meninggal (Siluet)

Setelah Fajar saat itu hampir tidak ada lagi ingatan yang bisa kembali ke dalam pikiran ku, semuanya hilang, hampir saja aku prustasi, menghentikan pendidikan, kehilangan ibu, wanita yang paling ku cinta, dan aku kehilangan kau juga. Aku hanya berharap padamu, berharap pada janji mu saat pemakaman ibu, bahwa kau akan menjaga ku seumur hidup. (menangis)  
Aku terlalu bodoh memahami dan memaknai hidup, hanya untuk mu, aku akan menjadi seseorang yang berbeda, diluar ekspetasi mu, di luar jangkauan orang, di luar kemampuan manusia, menyatu bersama alam, merenung bersama sepi. Ya, aku tidak sedang bermimpi, aku harus menjadi mendung di kala terik, menaungi seluruh manusia, menjadi pelindung bagi mereka. (tertawa)
Begitu lah pesan rhoman kepada ku, rhoman tidak benar benar hidup, ia hanya manifestasi dari sebuah perasaan kecil yang sering di rasakan dari sekian banyak orang, rhoman itu adalah kamu, iya kamu, kamu, kamu , kamu kamu, dan kalian semua, dia bersemayam di hati kecilmu, seperti tetesan hujan yang turun ke bumi, tak mampu kau hitung.
Rhoman hanya datang dan hadir di saat cobaan dan kepedihan datang. Dia hanya hadir di saat sedih, perih dan sakit, dia tidak akan hadir di saat kau sedang senang dan bahagia, rhoman sekarang hanya sendiri, temani dia, pahami dia, dan rasakan dia,  Kamu harus tau di mana rhoman mu berada, INI ADALAH RHOMAN KU.
Nb: Naskah dapat di modifikasi sesuai keinginan sutradara.
(Fajar bagi sirhoman Samarinda, 20/082018)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar