Minggu, 22 April 2018

Diskusi Sore



DISKUSI SORE
Naskah Rahmad Azazi Rhomantoro

Pada suatu hari di pelosok kota, di gang terpencil bernama Gang Gu terjadilah pertemuan antara bapak 1, anak bakso, Separuh Baya, bapak 2.

AB      : Paaaaaakkkkkkkkk ada kabar duka paaaaakkkkkkkkkkkk
B1       : Duh apa le … jangan berisik santai.
AB      : Ini loh pak, ini,  telah diungkap sebuah kasus korups bernilai 3 triliun, berinisial L.
B1       : Sudah biasa saja jangan terlalu berlebihan,
AB      : Bagaimana mungkin saya tidak berlebihan pak, sementara di luar sana orang bersenang-senang, kita di sini sakit sakitan.
B1       : Hidup itu harus bersyukur, lalu kenapa kamu mempermasalahkan urusan orang lain.
AB      : Tidak begitu pak sebagai manusia dan sebagai masyarakat yang baik, saya sudah seharusnya mengabdikan diri saya pada Negara ini, oleh karena itulah seluruh berita yang merusak moral bangsa, akan saya diskusikan sampai tuntas.
B1       : Mau diskusi dengan siapa, orang kamu ga sekolah.
AB      : Ya apakah diskusi hanya dilakukan oleh orang yang sekolah saja pak.
B1       : Ya tidak juga tapikan
AB      : Nahhh itu dia pak. Dewasa kini kita sebagai masyarakat yang tidak berpendidikan namun berwawasan luas harus berpartisipasi pada kehidupan yang keras ini, yaitu dengan cara membangun komitmen untuk bernegara yang baik dan ber….
B1       : Eh mana gerobak baksomu.
AB      : Ada pak saya tinggal di sana.
B1       : Kamu sama saja memfasilitasi pencuri untuk mencuri gerobakmu, artinya kamu menjadi warga Negara yang tidak baik.
AB      : Ah apa benar seperti itu pak. Saya adalah type orang yang menyerahlkan segala sesuatunya kepada tuhan. Sehingga apapun yang tuhan berikan kepada saya, saya akan terima dengan bijak.
B1       : Haddddoooh. Tikno. Bukan begitu cepat sana ambil gerobak mu ..
AB      : Iiiiyyaaa pak. (Sambil berlari)

Masuk laki laki separuh baya, sambil mencari sesuatu.
B1       : Sedang mencari apa nak?
SB       : Tidak ada hanya ,… melihat lihat daerah sini..
B1       : Sepertinya kamu orang kayaa…
SB       : Yaaaa seperti itulah kelihataannyaaaa…
B1       : Sepatunya mahal ya, merek corocodileeee.
SB       : Iya pak, kulit buaya.
B1       : Dasinya juga bagus.
SB       : Kulit ular pak.
B1       : Wah tasnya juga bagus
SB       : Kulit nangka pa.
B1       : Ouh saya baru tau ada kulit nangka bisa dibuat tas, yang saya tau kulit nangka, bisa menjadi sayur, tapi bukan juga kulitnya.
(improvisasi membahas pemilihan kepala daerah)
SB       : Bapa pekerjaan bapa apa disini,
B1       : Saya setiap hari, di waktu sore selalu berada disini,untuk mebaca beberapa buku.
SB       : Sekarang sudah tidak jaman buku, sekarang ada gadget pak, semua bisa di akses disini, ada google, ada ebook, ada journal, ada elektronik perpustakaan, macam-mcam pak.
B1       : Yaaaa saya tidak bisa seperti itu, saya pikir saya lebih senang memegang bentuk dari buku ini.
SB       : Memangnyaa bentuknya seperti apa pak. Bukankah seperti buku buku lainnya.
B1       : Tidak ini berbeda.bukuini hadir atas dasar pemikiran penulisnya, langsung di ketik dan mencermati kondisi fenomena social yang terjadi pada Negara kita tercinta ini, serta melampir kan pokok masalah dan solusinya sendiri. Itu yang saya sukai.
SB       : Memangnya itu buku siapa pak.
B1       : Buku saya, saya rutin menulis, saya rutin mencermati kondisi masyarakat, saya rutin melihat arah demokrasi dan saya rutin melihat pembangunan Negara, saya juga rutin melihat bulek sayur lalu lalang,saya rutin bertemu orang seperti anda,dan saya rutin membanggakan diri saya sendiri.
SB       : Ah bapak ini terlalu rutin,
B1       :Yah rutinitas itu harus dibangun atas dasar tindakan, jika tidak, rusak kinerja negara kita. Itulah salah satu bentuk demokrasi pribadi saya untuk negara.
SB       : Pak apa kaitannya demokrasi dengan rutinitas bapak.
B1       : Jadi begini. Tim ICCE IUN (2003: 112) menyebut demokrasi sebagai pandangan hidup. Bahwa demokrasi tidak datang dengan sendiri dalam kehidupan bernegara. Ia memerlukan perangkat pendukungnya yakni budaya yang kondusif sebagai mind set dan setting sosial dan bentuk konkrit dari manifestasi tersebut adalah dijadikannya demokrasi sebagai pandangan hidup. Maka budaya rutinitas itulah yang saya kembangkan.
SB       : Ouh begitu Pak beginiiiii .. saya,,
B1       : Apa makna demokrasi bagimu.
SB       : Saya tidak terlalu paham dengan hal seperti itu pak.
B1       : Nah itulah salah mu masih muda tapi..
SB       : Begini saja bagaimana kalo bapak beli dagangan saya..
B1       : Kamu seorang pedagang?
SB       : Iya pak jujur saya seorang pedagang, yang saya tau, saya berjualan, kemudian laku, orang senang, sama sama senang, kami bahagia, nah itu bentuk demokrasi bagi saya, dan saya pikir demokrasi itu tidak berlaku bagi kita pak, nampaknya, demokrasi itu hanya sebuah politik.
B1       : Bisa juga, misalnya Samuel Huntington (1997: 6-7) menyatakan bahwa sistem politik di dunia ini ada dua yakni sistem politik demokrasi dan sistem politik non demokrasi. Menurutnya, suatu sistem politik disebut demokrasi apabila para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sistem itu dipilih melalui pemilihan yang jurdil. Di dalam sistem itu, para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan semua penduduk berhak memberikan suara. Sedangkan sistem politik non demokrasi meliputi sistem totaliter, otoriter, absolut, rezim militer, sistem komunis, dan sistem partai tunggal. Demokrasi sekarang ini merupakan lawan dari sistem politik otoriter, absolut, dan totaliter.

SB       : Ternyata bapak ini banyak tau ya,
B1       : Yaa dahulu saya seorang preman tetapi Allah memberikan hidayah kepada saya sehingga saya pikir negara ini butuh SDM yang produktif, jadi saya harus rajin membaca.
Masuk anak baksoo..
AB      : Paaakkk gerobak saya hilang, gerobak sayaaa hilaaanggg,
B1       : Alhamdulillaaah…
AB      : Pak Hilaaaangg.
B1       : Astaghfirullah, Nah itu sudah saya bilang, Negara kita sekarang sedang tidak aman, yang bisa membuat Negara kita aman adalah kita sendiri. Kalo sudah hilang begitu, kamu pasti saling menyalahkan.
AB      : Tidak pak saya tidak menyalahkan, taapi gerobak saya hilang..
SB       : Sudah ikhlaskan saja, itu kan takdir,,
AB      : Bapak dalam kondisi seperti ini bapak jangan berbicara takdir…sayaaaa
B1       : Sudah ikhlaskan sajaaaaaa. Rejeki tidak akan kemana mana,hidup kita yang atur Allah, yang jalnkan kita, jadi kalo kamu berbuat semaunya, yang merasakan ????
Bersama: KITA!!!!

Statis anak bakso berpuisi
Kartini pada masanya nya berusaha menjadi seorang wanita tegar
Soekarno dalam jabatannya berkorban untuk Negara
Soeharto dalam masanya membangun keadilan,
Sutikno
B1       : Kenapa tikkk kenapaaa
AB      : Saya harus sabaar dengan semua ini.
SB       : Sudah tidappa namanya bukan rejeki,
Masuk pekerja kantor
B2       : Bangun dik saya akan mengganti gerobakmu
AB      : Yang benar pak
B2       : Benar, tenang saya sedang banyak proyek jadi keuntungannya tidak akan merugikan saya sedikt pun dengan mengganti gerobak bakso milikmu.
AB      : Dermawan sekali bapak ini, terima kasih banyak pak, tpi di lihat lihat penampilan bapak biasa saja.
B2       : Yah hidup itu sederhana saja dik, rasa syukur harus di bangun dengan pondasi yang kuat,begitu juga dengan kebersamaan, jangan Tanya apa agama saya, jangan juga kamu Tanya kenapa saya memberimu gerobak baru, sudaah saatnya kita saling tolong menolong bukan.
B2       : Bapak saya benar benar terima kasih, bapak hadir sebagai mendung di saat terik, saya benar benar berterima kasih
B2       : tapi jangan lupa nanti coblos saya,
AB      : Maksud bapak.
B2       : Tidak ada yang gratis di dunia ini, masuk wc saja bayar, hanya cukup mencoblos tim saya,bagaimanaaa.
AB      : waduh kalo begitu saya pikir pikir dulu pak. Saya tdk mau harga diri saya dibayar dengan gerobak. Malu.

B1       : Ah sudahlah tikno, begitulah hidup tikno, kondisi kita sekarang harus berjabat tangan, saling mengulurkan tangan, jangan melihat latar belakang orang, apapun dia, bisa saja dia menjadikan kita dan negara kita ini baik, berpikir positif, toleransi, kualitas kehidupan dihasilkan oleh kualitaspersonal. Maka dalam menerapkan konsep kehidupan telaah dengan sangat bijak.
YA SUDAAH KALO BEGITU








SINOPSIS
DISKUSI SORE
Rahmad Azazi Rhomantoro

Sore sore mungkin menjadi hal yang melelahkan dalam kehidupan, bagi sebagian orang, atau bagi orang kantoran, dan para pekerja swasta umumnya,
berbeda dengan Tikno dan Bpak 1, sore hari menjadi tempat diskusi yang menarik bagi mereka, dimulai dengan membahas pekerjaan,
masalah cinta sampai dengan membahas lalu lalang bulek sayur,
 tak luput jua membahas tentang fenomena kehidupan social,
rasanya diskusi sore ini akan berbeda dengan diskusi yang kemarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar