Minggu, 22 April 2018

Diskusi Sore



DISKUSI SORE
Naskah Rahmad Azazi Rhomantoro

Pada suatu hari di pelosok kota, di gang terpencil bernama Gang Gu terjadilah pertemuan antara bapak 1, anak bakso, Separuh Baya, bapak 2.

AB      : Paaaaaakkkkkkkkk ada kabar duka paaaaakkkkkkkkkkkk
B1       : Duh apa le … jangan berisik santai.
AB      : Ini loh pak, ini,  telah diungkap sebuah kasus korups bernilai 3 triliun, berinisial L.
B1       : Sudah biasa saja jangan terlalu berlebihan,
AB      : Bagaimana mungkin saya tidak berlebihan pak, sementara di luar sana orang bersenang-senang, kita di sini sakit sakitan.
B1       : Hidup itu harus bersyukur, lalu kenapa kamu mempermasalahkan urusan orang lain.
AB      : Tidak begitu pak sebagai manusia dan sebagai masyarakat yang baik, saya sudah seharusnya mengabdikan diri saya pada Negara ini, oleh karena itulah seluruh berita yang merusak moral bangsa, akan saya diskusikan sampai tuntas.
B1       : Mau diskusi dengan siapa, orang kamu ga sekolah.
AB      : Ya apakah diskusi hanya dilakukan oleh orang yang sekolah saja pak.
B1       : Ya tidak juga tapikan
AB      : Nahhh itu dia pak. Dewasa kini kita sebagai masyarakat yang tidak berpendidikan namun berwawasan luas harus berpartisipasi pada kehidupan yang keras ini, yaitu dengan cara membangun komitmen untuk bernegara yang baik dan ber….
B1       : Eh mana gerobak baksomu.
AB      : Ada pak saya tinggal di sana.
B1       : Kamu sama saja memfasilitasi pencuri untuk mencuri gerobakmu, artinya kamu menjadi warga Negara yang tidak baik.
AB      : Ah apa benar seperti itu pak. Saya adalah type orang yang menyerahlkan segala sesuatunya kepada tuhan. Sehingga apapun yang tuhan berikan kepada saya, saya akan terima dengan bijak.
B1       : Haddddoooh. Tikno. Bukan begitu cepat sana ambil gerobak mu ..
AB      : Iiiiyyaaa pak. (Sambil berlari)

Masuk laki laki separuh baya, sambil mencari sesuatu.
B1       : Sedang mencari apa nak?
SB       : Tidak ada hanya ,… melihat lihat daerah sini..
B1       : Sepertinya kamu orang kayaa…
SB       : Yaaaa seperti itulah kelihataannyaaaa…
B1       : Sepatunya mahal ya, merek corocodileeee.
SB       : Iya pak, kulit buaya.
B1       : Dasinya juga bagus.
SB       : Kulit ular pak.
B1       : Wah tasnya juga bagus
SB       : Kulit nangka pa.
B1       : Ouh saya baru tau ada kulit nangka bisa dibuat tas, yang saya tau kulit nangka, bisa menjadi sayur, tapi bukan juga kulitnya.
(improvisasi membahas pemilihan kepala daerah)
SB       : Bapa pekerjaan bapa apa disini,
B1       : Saya setiap hari, di waktu sore selalu berada disini,untuk mebaca beberapa buku.
SB       : Sekarang sudah tidak jaman buku, sekarang ada gadget pak, semua bisa di akses disini, ada google, ada ebook, ada journal, ada elektronik perpustakaan, macam-mcam pak.
B1       : Yaaaa saya tidak bisa seperti itu, saya pikir saya lebih senang memegang bentuk dari buku ini.
SB       : Memangnyaa bentuknya seperti apa pak. Bukankah seperti buku buku lainnya.
B1       : Tidak ini berbeda.bukuini hadir atas dasar pemikiran penulisnya, langsung di ketik dan mencermati kondisi fenomena social yang terjadi pada Negara kita tercinta ini, serta melampir kan pokok masalah dan solusinya sendiri. Itu yang saya sukai.
SB       : Memangnya itu buku siapa pak.
B1       : Buku saya, saya rutin menulis, saya rutin mencermati kondisi masyarakat, saya rutin melihat arah demokrasi dan saya rutin melihat pembangunan Negara, saya juga rutin melihat bulek sayur lalu lalang,saya rutin bertemu orang seperti anda,dan saya rutin membanggakan diri saya sendiri.
SB       : Ah bapak ini terlalu rutin,
B1       :Yah rutinitas itu harus dibangun atas dasar tindakan, jika tidak, rusak kinerja negara kita. Itulah salah satu bentuk demokrasi pribadi saya untuk negara.
SB       : Pak apa kaitannya demokrasi dengan rutinitas bapak.
B1       : Jadi begini. Tim ICCE IUN (2003: 112) menyebut demokrasi sebagai pandangan hidup. Bahwa demokrasi tidak datang dengan sendiri dalam kehidupan bernegara. Ia memerlukan perangkat pendukungnya yakni budaya yang kondusif sebagai mind set dan setting sosial dan bentuk konkrit dari manifestasi tersebut adalah dijadikannya demokrasi sebagai pandangan hidup. Maka budaya rutinitas itulah yang saya kembangkan.
SB       : Ouh begitu Pak beginiiiii .. saya,,
B1       : Apa makna demokrasi bagimu.
SB       : Saya tidak terlalu paham dengan hal seperti itu pak.
B1       : Nah itulah salah mu masih muda tapi..
SB       : Begini saja bagaimana kalo bapak beli dagangan saya..
B1       : Kamu seorang pedagang?
SB       : Iya pak jujur saya seorang pedagang, yang saya tau, saya berjualan, kemudian laku, orang senang, sama sama senang, kami bahagia, nah itu bentuk demokrasi bagi saya, dan saya pikir demokrasi itu tidak berlaku bagi kita pak, nampaknya, demokrasi itu hanya sebuah politik.
B1       : Bisa juga, misalnya Samuel Huntington (1997: 6-7) menyatakan bahwa sistem politik di dunia ini ada dua yakni sistem politik demokrasi dan sistem politik non demokrasi. Menurutnya, suatu sistem politik disebut demokrasi apabila para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sistem itu dipilih melalui pemilihan yang jurdil. Di dalam sistem itu, para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan semua penduduk berhak memberikan suara. Sedangkan sistem politik non demokrasi meliputi sistem totaliter, otoriter, absolut, rezim militer, sistem komunis, dan sistem partai tunggal. Demokrasi sekarang ini merupakan lawan dari sistem politik otoriter, absolut, dan totaliter.

SB       : Ternyata bapak ini banyak tau ya,
B1       : Yaa dahulu saya seorang preman tetapi Allah memberikan hidayah kepada saya sehingga saya pikir negara ini butuh SDM yang produktif, jadi saya harus rajin membaca.
Masuk anak baksoo..
AB      : Paaakkk gerobak saya hilang, gerobak sayaaa hilaaanggg,
B1       : Alhamdulillaaah…
AB      : Pak Hilaaaangg.
B1       : Astaghfirullah, Nah itu sudah saya bilang, Negara kita sekarang sedang tidak aman, yang bisa membuat Negara kita aman adalah kita sendiri. Kalo sudah hilang begitu, kamu pasti saling menyalahkan.
AB      : Tidak pak saya tidak menyalahkan, taapi gerobak saya hilang..
SB       : Sudah ikhlaskan saja, itu kan takdir,,
AB      : Bapak dalam kondisi seperti ini bapak jangan berbicara takdir…sayaaaa
B1       : Sudah ikhlaskan sajaaaaaa. Rejeki tidak akan kemana mana,hidup kita yang atur Allah, yang jalnkan kita, jadi kalo kamu berbuat semaunya, yang merasakan ????
Bersama: KITA!!!!

Statis anak bakso berpuisi
Kartini pada masanya nya berusaha menjadi seorang wanita tegar
Soekarno dalam jabatannya berkorban untuk Negara
Soeharto dalam masanya membangun keadilan,
Sutikno
B1       : Kenapa tikkk kenapaaa
AB      : Saya harus sabaar dengan semua ini.
SB       : Sudah tidappa namanya bukan rejeki,
Masuk pekerja kantor
B2       : Bangun dik saya akan mengganti gerobakmu
AB      : Yang benar pak
B2       : Benar, tenang saya sedang banyak proyek jadi keuntungannya tidak akan merugikan saya sedikt pun dengan mengganti gerobak bakso milikmu.
AB      : Dermawan sekali bapak ini, terima kasih banyak pak, tpi di lihat lihat penampilan bapak biasa saja.
B2       : Yah hidup itu sederhana saja dik, rasa syukur harus di bangun dengan pondasi yang kuat,begitu juga dengan kebersamaan, jangan Tanya apa agama saya, jangan juga kamu Tanya kenapa saya memberimu gerobak baru, sudaah saatnya kita saling tolong menolong bukan.
B2       : Bapak saya benar benar terima kasih, bapak hadir sebagai mendung di saat terik, saya benar benar berterima kasih
B2       : tapi jangan lupa nanti coblos saya,
AB      : Maksud bapak.
B2       : Tidak ada yang gratis di dunia ini, masuk wc saja bayar, hanya cukup mencoblos tim saya,bagaimanaaa.
AB      : waduh kalo begitu saya pikir pikir dulu pak. Saya tdk mau harga diri saya dibayar dengan gerobak. Malu.

B1       : Ah sudahlah tikno, begitulah hidup tikno, kondisi kita sekarang harus berjabat tangan, saling mengulurkan tangan, jangan melihat latar belakang orang, apapun dia, bisa saja dia menjadikan kita dan negara kita ini baik, berpikir positif, toleransi, kualitas kehidupan dihasilkan oleh kualitaspersonal. Maka dalam menerapkan konsep kehidupan telaah dengan sangat bijak.
YA SUDAAH KALO BEGITU








SINOPSIS
DISKUSI SORE
Rahmad Azazi Rhomantoro

Sore sore mungkin menjadi hal yang melelahkan dalam kehidupan, bagi sebagian orang, atau bagi orang kantoran, dan para pekerja swasta umumnya,
berbeda dengan Tikno dan Bpak 1, sore hari menjadi tempat diskusi yang menarik bagi mereka, dimulai dengan membahas pekerjaan,
masalah cinta sampai dengan membahas lalu lalang bulek sayur,
 tak luput jua membahas tentang fenomena kehidupan social,
rasanya diskusi sore ini akan berbeda dengan diskusi yang kemarin.

Naskah Malaikatku Di Dunia


Malaikatku Di Dunia
Naskah Karya: Rachmad Azazi Rhomantoro

Aco Hengki adalah seorang anak yang terlahir dari keluarga miskin, tidakmemiliki ayah sejak umur 8 tahun, hidup bersama ibunya dan seorang adiknya. Hidup prihatin dan serba tidak berkecukupan membuatnya menjadi manusia yang tidak teratur dalam tatanan kehidupannyasehari-hari. Sampai pada suatu hari
Adegan 1
Badriah   : (Berlaku genit dan merayu) Sayang,,,
Akbar     : Ada apa sayang?
Badriah   : Sayang,beliin aku mobil dong sayang! Buat aku kuliah, supaya aku gak kepanasan dan kehujanan. (bergeliat manja)
Akbar     : (Tertawa) Sayang, jangankan mobil.Apa kamu tidak ingat, kalau kemarin kamu sudah aku belikan sepeda? Dan sekarang, kamu mau aku belikann mobil?(tertawa)gila kamu sayang aku dapat duit darimana?
Badriah   : (kesal) ih sayang kok gitu!! Jangan berlagak seperti orang miskin gitu dong!(ilfeel) bukanya kemarinbicarain bisnis tanah sama papah ya?
Akbar     : (berbicara secara hati-hati) Iya, memang benar ada bisnis tanah (cuek). Sayang, aku mau tegasin ke kamu kalau aku gak miskin!(berbicara tegas). Tapi, aku sedang proses menjadi orang kaya, yaa tapi iniprosess dulu (malu).
Badriah   : (kesal) Iiiih sayang !!!!!
Akbar     : (berfikir) Ah! Begini saja sayang, kalo sampai tanah yang aku titipkan ke Bapak mu itu laku terjual, akujanji aku beliin kamu mobil!!!!
Badriah   : Haah?! (ekpresif kegirangan)
Akbar     : Motor,rumah yang ada kolam renangnya....
Badriah   : (girang) Kamu serius sayang ???
Akbar     : Iya sayang, ditambah lagi aku langsungmelamar kamu di rumah buapak mu! (tegas).
Badriah   : Serius sayang? (kegirangan)
Akbar     : Iya serius sayang, tapi itu juga kalo tanah ku laku sayang. (tertawa licik)
Badriah   : Ah, sayang. (loyo)

BADRIAH!!!!BADRIAH!!!!BADRIAH!!!! (Suara bel) statis lampu mati adegan Ibumenyiram Aco dengan air.
Adegan 2
Ibu          : Banguuunnnnnn!!! (siraman air membuat Aco kaget dan mengeluarkan jurus-jurussilat)
Aco         : Eitiet ciiat ciat haiiyaaah !!!!!! (bersikap siap seolah akan melakukan perlawan)
Ibu          : Aco bangun!!!! (posisi Aco menyerang ibunya) ( besssshhhh siramanair ke dua)
Aco         : Eisshh jangan macam-macam kamuu!!! (masih belum sadar)
Ibu          : Eey! ini Ibu mu!!Bangun!!! (sambil menampar bolak balik Aco dengan gelagatbingung)
Aco         : Ibu? Ibu tidak apa-apa? (kaget)
Ibu          : Ibu tidak apa-apa, tapi kamu yang kenapa?! (heran)
Aco         : (sadar dan cengingisan) aku, aku, aku, (malu) aku tidak apa-apa bu.
Ibu          : Ah jangan bohong kamu!!! Jelas-jelaskamu berteriak seperti orang ke malingan saja! (menyelidik)
Nia          : (nimbrung) Iya, iya !!! Nia saja sampai kaget melihatnya bu!
Aco         : (kesal) Kamu diem aja anak kecil!!!
Nia          : Yee! anak kecil?! Abang tuh yang kayak anak kecil! Huu!
Ibu          : Hey! Sudah-sudah!
Aco         : Bu, pusing kepala ku bu, ditambah sakit hati ku bu. (memelas)
Ibu          : ah sakit terus kepala mu itu! Sakit terus hati mu itu, minumlah obat!
Aco         : aissh bu bukan begitu!!!
Ibu          : ah kalo bukan begitu kenapa kepala mu pusing??
Aco         : begini bu, ibu tau kan si Badriah??
Ibu          : Oh, si Badriahriah? Tau lah,Badriah anaknya Pak Mukimin itu kan?
Aco         : tepat sekali bu!! Itu, (berhati-hati) tadi aku bermimpi melihat dia di taman bu.Haddooohh cantiknyaaaaaaa bu (muka berharap) Bu!Bu! rambutnya lurus sekali bu! Rambutnya lurus(ekpresi girang) panjang! Sampai menyentuh tanah, Badriahannya tinggi,hidungnya yg mancung bu, ohh ditambah bibirnya yg seksi, di tambah lagu bodinya yangseperti gitar spanyol bu, membuat ku tambah suka dengan dia bu.. tapi tiba2 saja saat akudekati dia (raut wajahnya berubah) ada lelaki jahat bu yang ingin merebut dia dari ku ..Nah saat aku ingin menghajar laki2 itu bu (semangatt), tiba-tiba ada yg menyiram ku dengan air bu!!!!
Ibu          : Aeeeyy!!! (tertawa) itu cuma mimpi kamuu!!! Dia itu anak orang terhormat, kaya dansangat cantik. Sedangkan kita bukan dari orang orang terhormat ditambah lagi kitadari keluarga susah dan tidak berada. Untuk makan hari ini saja kita tidak taumau makan apa? (prihatin)
Nia          : Bu, tenang saja. Hari ini Nia temanin ibu kok, berjualan sanggar pisang.
Aco         : Heh! kamu ini tidak cape apa berjualan sanggar pisang terus? Janganlahterlalu menampakkan kesusahan, cobalah berfikir ke depan dengan penuh semangatdan berfikiran maju niscaya kita akan sukses.. (semangat)
Ibu          : Aco, Aco! Ngomong mu sudah seperti wakil rakyat tinggi, padahal kalo di lihat darisikap mu, tidak seperti ucapan mu, pagi tidur, malam mabuk, pagi tidur ,malam mabuk, selalu seperti itu!
Nia          : Nah! Betul tuh bu!!! Huuuuu.
Aco         : (terkekeh) Eh diam kamu! Eh, ya sudahlah bu. Tapi bu, seandainya aku jadi orang kaya, ibu mauibuan apa? Aku belikan! KFC, PIZZA, STIEK, AYAM GORENG RICA-RICA, ATAUNASI GORENG, ATAU NASI BUNGKUS, ATAU NASI ,,,,,, NASI??? (ekspresi wajah seirus) nantiku belikan! nanti tapinanti okee?!
Ibu          : (tertawa) dasar kau ini banyak mimpi, ya sudah ibu mau kerja dulu. Jangan bangun siang ya!
Aco         : udah bangun ibu!
Ibu          : maksudku, jangan tidur lagi!
Aco         : Iya, iyaaa! Miskin, miskin! Kasiha ibu, dia banting tulangsedangkan aku? aku hanya bersantai di sini huh! Aku harus kaya!! Tapi bagaimana caranya? (berfikir)
[In]
Iblis        :(tertawa menakutkan) huhuhuhuh lalalalalalalallalla. Adddduuhh hari gini cari kekayaan kok kayaknya susah banget siih Acooo, kasiandeh sama kamu! gini ya co, kalo kamu mau kaya,kamu kan bisa nyopet, mencurigitu co! kan lumayan hasilnya banyak..
Aco         : waahhh, keren ni gua nyuri dapet uang banyak, gua nyopet dapat uangbanyak, tapi kalau ketangkap gimana nanti?
Ibliss       : haduh! Ketangkap? ya ga mungkin lah!kagak bakal cok! mending kamulatihan dulu cara nyopet atau ngerampok yang baik, huuuuu!!!!
Aco         : ah iya bener! kenapa harus ketangkap? gua ngerampok dengan cara kebaikan aja!
Malaikat : (tiba-tiba muncul) Astagfirullah jangan co, jangan!nanti kamu berdosa, kamu bisa di siksa, bisa dipotong tangan mu, bisa dicambuk nanti di neraka!!!
Aco         : aisss!! iya ya, bisa di cambuk nanti aku!  waduh lebih-lebih nanti tangan ku di potong.Waduh bahaya itu!
Iblis        : ALLAHUAKBAR!!!!! kebanyakan mikir ni orang. Udah cepet sana ngerampok biar kaya!
Aco         : ah oke aku ngerampok aahhh gak usah pikirr panjang!! (menelpon teman) Woy!!ngerampok yok kita! ngmpul di taman sekarang ya!!


Adegan 3
Setting panggung taman, tempat ngumpul dan minum-minum.Acomenunggu sendirian sembari menikmati minumannya. Tiba-tiba…
Kholiq    : Heh! Angkat tangan!!!
Aco         : Apa-apaan nih?
Novan     : Cepat angkat tangan!!!!
Aco         : Males ah !! (melawan)
Kholiq    :EH KALO LO GAK ANGKAT TANGAN GUA YANG ANGKAT TANGAN!!!
Aco         : Iya bang, ampun bang!!!!!!
Novan     : Nah gitu dong ! Sekarang, TIARAP !!!
Aco         : iya bang saya tiarap bang, ampun bang!!!! (jongkok)
Kholiq    : eh bego! itu baring. Tiarap dia bilang!!!
Aco         : iya bang! ampunbang! baring bang, baring. (tdur santai)
Kholiq    : Nah tu baru bener!!
Novan     : SERAHINN DUITT LOOOEE!!!!!
Aco         : eits kaya kenal ni suara.  Eh lu novan ama kholiq kan?
Novan     : LAH KO LU KENAL KITE??
Kholiq    :LAH KO LU KENAL KITE??
Aco         : eh setan! gua yang ajak kalian ngerampok kenapa jadi gua yang dirampok?
Novan     : oh, sorry co, sorry bangeet!!eh co, gua bawa temen nih dia keren banget lo, dia bisa nembak orang dari jarak5 meter!!!
Aco         : wuuiiiisss keren!!!! ah bego! itu udah biasaaa.
Kholiq    : EY JANGAN MACAM-MACAM LO(menadahkan senjata).
Aco         : iyaa gak bro lu keren. Sekarang, langsung aja deh kita ngerampokk..
Kholiq    : ya udah ayo kita atur strategi.
Bences    : allohaaa!! hayyyy teman-teman, maaf yah eykee telat (melambai)
Aco         : dari mana aja lu lama bener ?
Bences    : Dari rumah bro! macet tdi kaya ga tau aja lu !
Bences    : oya ganteng, sebelum ngerampok kita minum-minum dulu ya?
Kholiq    : wah apaan ni?
Bences    : udah mnum aja!
Kholiq    : wess boleh tu bagi-bagi!
Sedang asik menikmati minumannya, ada sepasang muda mudi yang tidak sengaja lewat ditaman itu.
Kholiq    : eits ada orang, sembunyi!!! (panik)
Dimas     : sayang satu, aku mau minta beliin motor gede dong sayang, masa aku pake motorbutut terus?
Tari         : Duh sayang, kemaren kan kamu baru aku beliin hp sama laptop.
Dimas     : iya sih syang, tapi kan aku pengen yang lain, ya udah kalo sayang satu gak maubeliin aku, aku mau minta beliin ke sayang dua aja ..
Tari         : ya ampun sayang! Jangan deh jangan! besok aku beliin ya, kamu gak usah takut .. bsok kitalangsung ke deler deh beli motor baru! (kesal)
Dimas     : nah gtu dong sayang satu, ini baru sayang aku!
Dimas     : oiya, kalo sayang dua mau ga beliin aku sepeda keluaran terbaru yang kemarin kitalihat di mall itu?
Novi       : sayang, jangankan sepeda, kamu mau rumah, mobil, motor, semuaanya aku??
Dimas     : hm, udah lah yank ga USAH! (meremehkan). Eh, sayang satu ngapain sih kita gelap-gelapandi sini?
Tari         : udah lah sayang gak apa-apakok di sini pemandangannya enak banyak pohon banyakorang pacaran, nah tu sayang liat yang di ujung sana dia lagi peluk-pelukansayang, kan di sini kita juga bsa peluk-pelukan hehehe (manja)
Dimas     : ah gak ah sayang!
Novi       : udah lah sayang gak apa-apa kok! di sini aman!
Dimas     : lah emang kita mau ngapain sayang?
Novi       : yah mau pacaran lah sayang!!
Tiba-tiba segerombolan perampok datang dan langsung merampok seluruh barang mereka dengan ganas.
Aco         : aduh udah jam berapa ini? aku ada janji dengan Badriah, duluaan yah bro!


Adegan 4
Aco         : sayang, maaf aku telat tadi ada urusan di kantor.
Badriah   : (cemberut) hmmm
Aco         : Uh,manis sekali anak titipan dari Tuhan ini kalo cemberut.
Badriah   : Ah, abang bisa aj!
Aco         : Ah, adinda ,
Badriah   : Hah?
Aco         : eh!maksudku Badriah, aku, aku sedang ingin bicara yang serius padamu (gugup)
Badriah   : abang ingin membicarakan hal apa?
Aco         : aku ingin melamar mu.
Badriah   : HAH?!Tidak! aku belum siap bang!. Emangnya abang punya modal apa mau melamar ku?
Aco         : aku... tentunya aku punya uang dan cincin untuk melamar mu.
Aco panik dan berusa bersembunyi ketika melihat Ibu dan Adiknya yang sedang berkeliling menjajakan pisang goreng.
Badriah   : BANG KAMU KENAPAA?
Aco         : tidak apa-apa! tidak apa-apa Badriah. (berbisik panik)
Ibu          : anak ku, sedang apa kau dii sini?
Aco         : eh, siapa orang tua lusuh ini?
Ibu          : aku ibu mu nak, ayo bantu ibu berjualan pisang goreng!
Aco         : astaghfirullah, demi apa aku disuruh jual pisang goreng? kenal saja tidak. Pergisana!
Ibu          : anakku!
Badriah   : siapa dia bang?
Aco         : ah aku tidak tau! sudah lupakan mari kita bersenang-senang.
Adegan 5
Nia          : ibu sakit?
Ibu          : tidak nak,ibu tidak apa-apa
Nia          : Bu, ini sudah jam sebelasayo tidur!
Ibu          : Tidurlah duluan ibu masih menunggu abang mu pulang.
Nia          : Ya sudah ibu istirahat yah. Nia tidur dulu.
Ibu          : Iyaa naakk
Aco         : bu minggir, oy minggir , aku mau tidurr cappek (mengusir ibunya yang sedang sholat)
Ibu          : ya ampun Aco jam segini kamu baru pulang? ini sudah jam 3 pagi!
Aco         : udah deh sekarang ibu diam aja aku ngantuk, minggir!
Ibu          : (menangis meratapi)
Aco         : bu tolong!! BU!! TOLONGGG!!Akhhhhh!
Ibu          : Aco kamu kenapa nak? (panik)
Aco         : bu tolong Aco bu, perut Aco sakit bu (mengeluh)
Ibu          : sebentar sayang, ibu akan carikan pinjaman duit buat beli obat.
Aco         : cepat bu cepat!
Ibu          : Iya nak ibu coba ke tempat bu sari untuk meminjam uang buat kamu berobat.
Aco         : ah! iya bu tolong bu (sambil meringis kesakitan)
[Setelah ibunya keluar membeli obat]
Aco         : Hahahha dasar orang tua bodoh bisa saja aku kerjaiinn haha


Adegan 6
Ibu          : assalamualaikum, bu sari kebetulan sekali kita bertemu di sini.
Bu Sari   : hm, ada apa yah bu?
Ibu          : begini bu Aco anak saya
Anak Bu Sari : ah! bang Aco lagi mah udah ga usah di hirauin! (marah)
Bu Sari   : husst diam kamu!!
Ibu          : begini bu,Aco sedang sakit keras, dia butuh biaya untuk berobat ke dokter,
Anak Bu Sari : nah kan ma ujung-ujungnya pasti pinjem uang, iya kan bu!
Ibu          : iyaa bu saya ingin meminjam uang (memelas)
Bu Sari : oh, ingin meminjam uang? begini ya Ibu Aco yang sangat penyabar, lebih baik Acoitu di suruh mati saja! dia hanya menyusahkan orang tua saja, apalagi orangtuanya susah seperti ibu ini, kasihan ibunya lebih baik suruh saja dia pergi darirumah ibu kan beres, hitung-hitung dia anak yang paling nyusahin kan?
Ibu          : tidak boleh seperti itu bu, bagaimana pun dia adalah anak saya, saya sudahberusaha keras untuk mendidiknya sampai dia besar..
Bu sari    : oh begitu yah bu? bukannya saya tidak mau meminjamkan tapi saya jugasedang tidak ada duit bu untuk meminjamkan walau hanya 50 ribu.
Ibu          : oh begitu, ya sudah lah bu kalo begitu saya permisi. (muka sedih dan malu karena tidakmndapatkan pnjaman)
Ibu Aco bingung harus kemana lagi untuk meminjam duit untuk anaknya yang sedang menunggunya dirumah.


Adegan 7
Akhirnya Ibu Aco mendapatkan uang dari belas kasihan beberapa orang dermawan yang ia temui saat hendak pulang kerumah. Tapi, sayangnya saat diperjalanan pulang menuju kerumah, di lorong yang sempit Ibu Aco bernasib sial. Para preman yang tak pandang bulu itu dengan tega merampok uang yang sedang digenggam oleh Ibu Aco. Mengingat uang yang ada ditangannya pada saat itu untuk pengobatan anaknya yang sedang sakit, Ibu Aco bersikeras melawan dan tetap tidak menyerahkan uang itu. Tapi, para perampok yang tidak sabar akhirnya menggunakan cara jahat demi uang itu. Darah tercecer di lorong sempit malam itu. Ibu Aco ditemukan sudah tidak bernyawa oleh salah satu tetangganya.

Pak RT   : Aco!!Aco!!
Aco         : ada apa pak rt?
Pak RT   : ibu kamu cok!!
Aco         : kenapa ibu pak rt?
Pak RT   : ibu kamu tewas di bunuh orang yang tak di kenal! Cepat kamu pulang dan lihat ibumu!
Aco         : apa? Ibu!!

Aco pulang dan tersungkur di kaki ibunya menyesali semua perbuuatanya menangis tak tertahankan. Malam itu juga ternyata Aco telah ditinggalkankekasihnya. Akhirnya,hidup Aco berakhir tragis. Aco deperesi dan sakit jiwa.