Malang, 21/10/17
Seni Bagi Kehidupan
Oleh: Rahmad Azazi Rhomantoro
Di era Millennial
sekarang sudah seharusnya masyarakat cerdas dan inovatif, pada perkembangan zaman
yang bernuansa kompetitif, masyarakat harus bertingkah laku positif,
mengembangkan kompetensi diri agar mampu beradaptasi pada kehidupan yang keras
namun bermakna, pola pikir mempengaruhi cara sudut pandang personal, namun
tidak semua pola pikir memiliki persamaan, ada perbedaan yang cukup signifikan
bagi masyarakat yang cerdas namun tidak beraqhlaq, tidak cerdas namun berahlaq,
dan tidak cerdas dan tidak berahlaq, ini akan menjadikan beban bagi genersi
penerus di era yang akan datang, sudah seharusnya dalam kehidupan kita
menerapkan persepsi diri, bahwa generasi kita merupakan orang yang “cerdas” dan
“berakhlaq”, dimulai dengan pribadi kita, lalu lingkungan, berlanjut pada masyarakat,
sehingga dengan demikian akan tumbuh sebuah sudut pandang dan perspektif yang
sama dalam meningkatkan personalitas diri. Sehingga kehidupan akan lebih bermakna.
Seni
menunjang pemaknaan terhadap kehidupan, memiliki nuansa disiplanitas, melakukan
sesuatu dengan nilai dan estetika, sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan
“hidup” dimaknai dengan sebuah tujuan yang berarti, kehidupan hanyalah hal yang
sementara, oleh karna itu berkaryalah pada kehidupan yang sementara itu, dengan
pemahaman seni yang baik maka semua kejadian baik atau buruk adalah pelajaran
yang berarti, tidak mengapa salah, namun lekas berubah. Pahami dalam sudut
pandang seni, bahwa segala kejadian melupakan nilai, dan nilai bisa berarti
sebuah angka, angka mana yang mentukan kualitas dalam sebuah kehidupan. Seni bagi
kehidupan hadir saat kita membuka mata di pagi hari, memasak untuk keluarga, mengantar
anak, belajar, bekerja, berolahraga, istirahat dan banyak lagi hal-hal positif
yang bisa dilakukan dengan sebuah pemaknaan seni. Oleh karena itu saya sebut
dengan “Aksentuasi Seni”. Pengutamaan, penitikberatan, penekanan pada
sebuah seni, karena pada dasarnya seni hadir pada setiap kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar