Jumat, 20 Oktober 2017

Aksentuasi Seni (Seni Bagi Kehidupan)



Malang, 21/10/17
Seni Bagi Kehidupan
Oleh: Rahmad Azazi Rhomantoro

Di era Millennial sekarang sudah seharusnya masyarakat cerdas dan inovatif, pada perkembangan zaman yang bernuansa kompetitif, masyarakat harus bertingkah laku positif, mengembangkan kompetensi diri agar mampu beradaptasi pada kehidupan yang keras namun bermakna, pola pikir mempengaruhi cara sudut pandang personal, namun tidak semua pola pikir memiliki persamaan, ada perbedaan yang cukup signifikan bagi masyarakat yang cerdas namun tidak beraqhlaq, tidak cerdas namun berahlaq, dan tidak cerdas dan tidak berahlaq, ini akan menjadikan beban bagi genersi penerus di era yang akan datang, sudah seharusnya dalam kehidupan kita menerapkan persepsi diri, bahwa generasi kita merupakan orang yang “cerdas” dan “berakhlaq”, dimulai dengan pribadi kita, lalu lingkungan, berlanjut pada masyarakat, sehingga dengan demikian akan tumbuh sebuah sudut pandang dan perspektif yang sama dalam meningkatkan personalitas diri. Sehingga kehidupan akan lebih bermakna. 
Seni menunjang pemaknaan terhadap kehidupan, memiliki nuansa disiplanitas, melakukan sesuatu dengan nilai dan estetika, sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan “hidup” dimaknai dengan sebuah tujuan yang berarti, kehidupan hanyalah hal yang sementara, oleh karna itu berkaryalah pada kehidupan yang sementara itu, dengan pemahaman seni yang baik maka semua kejadian baik atau buruk adalah pelajaran yang berarti, tidak mengapa salah, namun lekas berubah. Pahami dalam sudut pandang seni, bahwa segala kejadian melupakan nilai, dan nilai bisa berarti sebuah angka, angka mana yang mentukan kualitas dalam sebuah kehidupan. Seni bagi kehidupan hadir saat kita membuka mata di pagi hari, memasak untuk keluarga, mengantar anak, belajar, bekerja, berolahraga, istirahat dan banyak lagi hal-hal positif yang bisa dilakukan dengan sebuah pemaknaan seni. Oleh karena itu saya sebut dengan “Aksentuasi Seni”. Pengutamaan, penitikberatan, penekanan pada sebuah seni, karena pada dasarnya seni hadir pada setiap kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar